BASAJAN.NET, Meulaboh- Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat menyantuni fakir miskin di Gampong Gunong Kleng, Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat dengan menyerahkan bantuan bahan makanan pokok.
Bantuan berupa beras, minyak, gula dan beberapa bahan makanan lainnya, diserahkan langsung oleh Kasubbag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat, Suhadi didampingi Kasi PD. Pontren, Tarmidhi kepada Tiaman, Jumat 2 Oktober 2020.
Tiaman yang dalam keadaan gangguan psikis (gangguan kejiwaan) hanya tinggal berdua dengan putranya, Riko Saputra disapa Boyong di rumah bantuan korban Tsunami Aceh silam.
Riko Saputra mengaku, untuk memenuhi kebutuhan hidup, Ia bersama ibunya hanya mengharapkan belas kasih dari orang lain. Terkadang ibunya meminta makanan (nasi) dari rumah ke rumah untuk makan bersamanya.
Riko Saputra, yang hanya lulusan Sekolah Dasar (SD) itu tidak memiliki pekerjaan tetap. Ia hanya membantu mengangkut dan membantu memanen hasil kebun masyarakat yang upahnya juga tidak menentu, terkadang ada dan kadang tidak ada.
“Tidak ada pekerjaan tatap, paling hanya membantu orang saja,” ungkap Riko Saputra.
Selain itu, Ia mengucapkan terimakasih kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat, yang telah memberikan bantuan kepada keluarganya.
“Semoga akan dibalas dengan kebaikan oleh Allah SWT,” ucapnya.
Sementara itu, Kasubbag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat, Suhadi mengatakan, bantuan tersebut merupakan sumbangan jumat amal dari pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat.
“Bantuan ini Insyaallah akan kita salurkan setiap Jumat untuk fakir miskin dan anak yatim yang kurang mampu. Alhamdulillah Program ini sudah berjalan sejak Juli 2020 lalu,” ucapnya.
Suhadi menjelaskan, bantuan yang diberikan, dalam bentuk makanan pokok, seperti beras, gula, minyak dan beberapa jenis bahan pokok lainnya.
Selain itu, Sekdes Gampong Gunong Kleng, Samsul Kamal mengucapkan terimakasih kepada pegawai Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat yang sudah memberikan bantuan kepada warganya.
Menurut Samsul keluarga Tiaman memang sangat layak untuk dibantu, sebab kondisinya benar-benar tidak mampu.
Samsul menjelaskan, keluarga Tiaman sebenarnya sudah terdaftar sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dari Dinas Sosial. Namun untuk menerima bantuan tersebut harus mendaftarkan rekening bank terlebih dahulu, namun ia tidak bisa mendaftar karena tidak ada Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Kita sudah menyampaikan kepada Boyong (sapaan Riko Saputra) untuk mendaftarkan buku rekening bank, tapi dia tidak bisa mendaftar, alasannya karena KTP hilang usai mengambil bantuan di Baitul Mal,” jelas Sekdes.[]
