Meulaboh- Jelang Ramadan 1438 Hijriah, harga bawang putih di pasar induk bina isaha Meulaboh melonjak dari Rp35 ribu menjadi Rp50 ribu per-kilogram. Hal tersebut diungkapkan Saifullah pedagang yang ditemui Rabu, 24 Mei 2017.
Saifullah menjelaskan lonjakan harga tersebut disebabkan kurangnya pasokan bawang putih, sementara permintaan meningkat karena jelang datangnya bulan puasa.
Jelang puasa biasanya masyarakat Aceh melaksanakan tradisi meugang untuk menyambut bulan suci ramadan.
Meugang sendiri merupakan tradisi menyembelih hewan, biasanya masyarakat di Aceh memasak daging di rumah, setelah itu membawanya ke masjid untuk makan bersama tetangga dan warga yang lain.
“Setiap mau megang memang seperti ini, harganya pada naik semua,” tambah Saifullah.
Lebih lanjut ia menjelaskan, hal tersebut tidak hanya memberatkan pembeli, tapi juga penjual. Saifullah berharap pemerintah bisa mengambil langkah untuk mengawasi dan mengatasi permasalahan yang sering terjadi ini.
“Kasihan rakyat kecil jika harga sembako selalu naik,” pungkasnya.
Sementara itu, Ayuna seorang ibu rumah tangga mengatakan, kenaikan harga bawang putih memang tidak terlalu berpengaruh, dikarenakan pemakaiannya dalam jumlah yang sedikit. Namun dirinya khawatir jika kenaikan harga bawang putih diikuti oleh harga sembako lainnya.
“Kalau semua harga sembako naik, ya musibahlah untuk kami yang rakyat kecil ini,” ungkapnya.
Ia berharap, pemerintah agar bisa mengontrol dan menstabilkan harga sembako, agar tidak memberatkan rakyat ekonomi rendah.[]
Editor : Ariski Septian