IRT Dhuafa Emperom Dilatih Handicraft 

oleh -344 views
Ibu-ibu rumah tangga yang berasal dari keluarga dhuafa Gampong Emperom, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh, sedang mengerjakan kerajinan tangan pada pelatihan handicraft yang diadakan PKBM RUMAN Aceh, Kamis 1 November 2018. (Basajan.net/Istimewa)

BASAJAN.Net, Banda Aceh- Pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) Rumah Baca Aneuk Nanggroe (RUMAN) Aceh memberikan pelatihan handicraft (keterampilan tangan) bagi lima belas ibu rumah tangga (IRT) keluarga dhuafa di Gampong Emperom, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh.

Pelatihan yang berlangsung sejak 27 Oktober hingga 1 November 2018 tersebut diisi oleh Bendahara PKBM RUMAN Aceh, Rizky Sopya, yang telah mewakili Aceh pada ajang Apresiasi GTK PAUD & DIKMAS Nasional di Pontianak, Kalimantan Barat, Juli 2018 lalu.

Rizky Sopya mengatakan, pelatihan tersebut bertujuan untuk membekali IRT dhuafa dengan keterampilan tangan yang sederhana, namun bernilai ekonomis positif. Selain itu, untuk mengisi waktu luang IRT dhuafa dengan kegiatan produktif yang dapat membantu perekonomian keluarga masing-masing.

Selama pelatihan, peserta dibekali dengan materi untuk menghasilkan kerajinan tangan sederhana, berupa bros mawar, bros pita dan tempat pentul. Ketiga produk itu menggunakan bahan baku limbah atau barang bekas. Selain itu, para peserta juga diajarkan cara membuat produk Ruman’s Handicraft lainnya, yaitu dompet makeup dari kain limbah jahitan yang telah dikumpulkan dari beberapa penjahit di seputaran Kota Banda Aceh.

“Kita akan memfasilitasi mereka untuk mendapatkan pesanan, setelah mereka betul-betul mahir. Insya Allah kita akan support mereka dalam hal quality control dan marketing,” ujar perempuan yang akrab disapa Ummi Kiki itu.

Sementara itu, Ketua PKBM RUMAN Aceh, Ahmad Arif mengutarakan bahwa pemberdayaan perempuan, kursus keterampilan dan pendampingan sosial kemasyarakatan merpakan tiga dari enam program utama yang dilakukan pihaknya sejak lima tahun terakhir.

“Kami pernah mengadakan lima gelombang kursus menjahit secara gratis. Melatih handicraft buat ratusan anak yatim binaan salah satu lembaga penyantun yatim, juga puluhan santriwati pesantren dari Medan,” tutur Arif.

Arif menuturkan, PKBM RUMAN Aceh pernah menerima orderan 2000 bros untuk souvenir pernikahan, 1000 pesanan tempat pentul yang dirangkai dari kaleng bekas dan 700 dompet kosmetik yang dikemas dari kain limbah jahitan.

“Yang terbaru, tim PKBM RUMAN Aceh mengerjakan pesanan seratuan celemek anak dari salah satu sekolah sebagai souvenir perpisahan murid mereka,” pungkas Arif sembari tersenyum.[]

 

 

Wartawan: Nurkhalis

Editor: Junaidi Mulieng