Meulaboh- Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh, telah menerapkan satu kebijakan yang mewajibkan tiap mahasiswa untuk mengikuti program Tahsin.
“Program ini sudah digagas sejak dua tahun lalu. Ini sekaligus menjadi indentitas atau ciri khas lulusan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh,” ungkap Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Dr Syamsuar M.Ag, dalam sambutan wisuda sarjana angkatan III, Rabu 10 Mei 2017.
Syamsuar mengatakan, tiap lulusan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh harus memiliki kompetensi ganda. Selain menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, juga harus unggul dalam pemahaman ilmu agama.
“Kami menyadari, aspek kuantitas semata tidaklah menjamin akan melahirkan generasi-generasi unggul dan siap saing,” paparnya.
Dalam hal kuantitas, lanjut Syamsuar, saat ini mahasiswa aktif yang terdaftar di STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh berjumlah 2000 orang. Penambahan ini sengat signifikan sejak kampus beralih status dari swasta ke negeri.
“Sehingga tahun lalu, kami harus menyewa gedung STIMI Meulaboh untuk penambahan ruang kuliah dan memastikan aktivitas akademik dapat berjalan dengan normal,” katanya.
Syamsuar menambahkan, penambahan jumlah mahasiswa yang terjadi di STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, harus dibarengi oleh aspek kualitas.
“Mulai dari kualitas tenaga pendidik dan kependidikan, sampai pada tahapan pelayanan yang diberikan,” ujarnya.
Pada tahun ini, STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh telah mengusulkan enam penambahan Program Studi. Yaitu Tadris Bahasa Inggris, Matematika, IPA; FISIKA, Akutansi Syariah, Manajemen Keuangan Syariah dan Manajemen Zakat dan Wakaf.[]
Editor: Junaidi Mulieng
