Harga Elpiji Tiga Kilogram di Nagan Raya Capai Rp60 Ribu

oleh -303 views
Foto: Okezone

BASAJAN.Net, Suka Makmu- Harga gas elpiji tiga Kilogram di Kabupaten Nagan Raya mencapai Rp60 ribu. Kondisi ini membuat warga Desa Sumber Bakti, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya mengeluhkan.

“Memang harganya dari dulu mahal, tapi tidak sampai semahal ini,” ujar Rosita (35), warga Sumber Bakti, Selasa 7 Mei 2019.

Harga gas elpiji tiga Kilogram yang dijual pengecer di kawasan tersebut mulai dari Rp55 ribu sampai Rp60 ribu pertabung.

Ibu dua anak ini mengungkapkan, kenaikan harga tabung gas elpiji sudah berlangsung selama lima bulan terakhir. Awalnya tabung gas dijual dengan harga Rp45 ribu, kemudian naik menjadi Rp50 ribu. Menjelang ramadan, naik melejit hingga Rp60 ribu.

“Saat ini semua barang naik, termasuk tabung gas,” ungkapnya.

Hal yang sama juga disampaikan Komariah (32), warga lainnya. Ia mengeluhkan, selain harganya yang mahal, tabung gas elpiji tiga kilogram juga sulit didapatkan.

“Sudah mahal, susah juga untuk didapat,” ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Diseprindagkop) Kabupaten Nagan Raya, Diman Dasimun yang dikonfirmasi wartawan, membenarkan bahwa pihaknya selama ini kerap menerima laporan dari masyarakat yang mengeluh dengan tingginya harga jual gas elpiji isi tiga kilogram.

Diman mengatakan, pihaknya sudah berulangkali melakukan pengecekan ke setiap agen pangkalan. Hasil pengecekan ditemukan bahwa harga gas yang dijual dengan tak wajar berada di tingkat pengecer. Hal tersebut membuat pihaknya tidak bisa mengambil tindakan tegas, kecuali melakukan imbauan dan pembinaan.

“Pedagang pengecer mengaku, membeli dengan harga mahal, makanya harga jual gas tiga kilogram ini juga dijual dengan harga tinggi,” kata Diman Dasimun.

Ia berharap, aparat penegak hukum lebih memantau dalam penertiban penjualan gas elpiji agar tidak di berikan izin kepada para pengecer.

Menurut Diman, sampai saat ini pihaknya belum memiliki solusi untuk memgatasi persoalan tersebut, karena tugas pengawasan hanya sampai pada pangkalan penjualan gas elpiji.

“Kalau sudah sampai ke tangan pengecer, kami sudah tidak ada wewenang,” katanya.[]

 

WARTAWAN: SITI AISYAH

EDITOR: JUNAIDI MULIENG