BASAJAN.Net, Meulaboh – Menghadapi era revolusi industri 4.0, di samping reorientasi kurikulum, perguruan tinggi juga dituntut untuk mempersiapkan lulusan yang kreatif, didukung pembelajaran daring (online). Secara umum, lulusan kompetitif di era revolusi industri 4.0 terbentuk dari dua konsep, yakni konsep keilmuan dan konektivitas.
“Reorientasi kurikulum sebagai konsep, modal dasar untuk berkiprah di masyarakat dan konektivitas sebagai koneksi online,” ungkap Atwar Bajari, Rabu 8 Mei 2019, pada lokakarya peninjauan kembali kurikulum Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Univetsitas Teuku Umar (UTU).
Ketua Prodi S3 Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) tersebut mengatakan, untuk membentuk lulusan yang kreatif, dosen harus mempunyai kompetensi inti sesuai dengan kebutuhan revolusi industri 4.0.
Menurutnya, hal utama yang harus dilakukan dosen adalah menyelaraskan paradigma tri dharma dengan era revolusi industri 4.0. Selain itu perlu juga dilakukan reorientasi kurikulum melalui literasi baru.
“Kegiatan ekstrakurikuler, pengembangan entrepreneurship dan penerapan pengajaran berbasis daring (online),” ujar Atwar Bajari.
Sementara itu, Dekan FISIP Universitas Teuku Umar, Basri mengatakan, peninjauan kurikulum dilakukan guna mempersiapkan dosen dan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.
Kegiatan tersebut dihadiri stakeholder, dosen dan mahasiswa, untuk meninjau kurikulum Prodi Ilmu Komunikasi yang ada saat ini, apakah layak atau harus diubah. Adapun stakeholder yang hadir yaitu, awak media di Aceh Barat dan staf Humas Aceh Barat.[]
WARTAWAN: NURKHALIS
EDITOR: RAHMAT TRISNAMAL