BASAJAN.NET, Meulaboh- Jumat, 6 November 2020, ratusan masa gabungan dari empat puluh oragnisasi kemasyarakatan, pemuda dan mahasiswa yang ada di Aceh Barat berkumpul di depan Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh. Mereka adalah peserta aksi Gerakan Umat Pembela Rasululullah yang menentang tindakan Persiden Prancis, Emmanuel Macron.
“Kami tidak takut mati untuk membela Rasulullah,” teriak Ketua Forum Masyarakat Aceh Barat, Edi.
Macron dianggap telah menghina Nabi Muhammad. Presiden Prancis itu berbicara terkait separatisme Islam dan mendukung majalah Charlie Hebdo menerbitkan kartun Nabi Muhammad saw sebagai salah satu bentuk kebebasan berekspresi.
Baca berita terkait: Macron Lukai Umat Islam
Usai salat Jumat, peserta aksi mulai berorasi di atas panggung yang terletak di depan gerbang sisi timur Masjid Agung Baitul Makmur. Cuaca yang awalnya mendung, berubah cerah.
Setelah berorasi di depan Masjid Agung, massa bergerak ke Kantor Bupati dan gedung DPRK Aceh Barat. Sepenjang jalan, mereka tak henti-hentinya meneriakkan takbir dan shalawat. Aksi dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19 itu, turut dikawal pihak kepolisian. Ambulance juga disiagakan.
“Tindakan Macron melukai umat muslim. Ini adalah aksi membela kehormatan umat Islam, khususnya Rasulullah saw,” tegas Bupati Aceh Barat, Ramli MS.
Ramli mengatakan, akan mengirimkan surat kepada Presiden RI untuk menyurati Presiden Perancis, agar meminta maaf kepada umat islam secara resmi di media.
“Sebelum Macron minta maaf, maka kita semua stop membeli produk-produk perancis,” serunya kepada seluruh peserta aksi.
Usai beraksi di kantor Bupati Aceh Barat, massa bergerak ke gadung Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten (DPRK) setempat, dengan berjalan kaki. Teriakan takbir dan shalawat terus menggema. Selain bendera, massa juga membawa poster karikatur Macron yang digambarkan seperti setan, dengan wajah merah dan telinga runcing.
Di depan gedung DPRK Aceh Barat, para orator kembali beraksi. Mereka mengecam tindakan Macron dan menyeru untuk memboikot semua produk Perancis. Selain berorasi, massa juga membakar dan menginjak-injak poster karikatur Macron sebagai bentuk kemarahan.
Saat Asar tiba, peserta aksi mengumandangkan azan dan salat berjamaah di halaman gedung DPRK Aceh Barat. Sebagian membawa sajadah dan sebagian yang lain beralaskan koran. Aksi berlangsung aman dan diakhiri dengan doa bersama.[]
TEKS: PUTRI AGUS SILVIA
FOTO: NURUL FAHMI