Dirjen Pendis: Guru Besar Harus Jadi Sumber Inspirasi

oleh -55 views
Dirjen Pendis, Muhammad Ali Ramdhani pada Rapat senat terbuka dalam rangka pengukuhan Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Sabtu 18 November 2023. (BASAJAN.NET/ISTIMEWA)

BASAJAN.NET, Banda Aceh- Pencapaian gelar Guru Besar bukanlah akhir dari perjalanan karir akademik. Seorang Professor diharapkan dapat memberikan sumbangsih yang lebih optimal bagi kemajuan pendidikan, peradaban, dan menjadi problem solver bagi Masyarakat.

“Predikat Guru Besar jangan dimaknai sebagai rekognisi atau pengakuan negara semata, akan tetapi sebagai tanggung jawab keilmuan dan harus menjadi sumber inspirasi dan motivasi dalam mendidik anak bangsa,” tegas Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis), Muhammad Ali Ramdhani.

Hal itu disampaikan Ali Ramdhani pada Rapat senat terbuka dalam rangka pengukuhan Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh di Auditorium Prof Ali Hasjmy Kopelma Darussalam Banda Aceh, Sabtu 18 November 2023.

Lebih lanjut, Kang Dhani, sapaan akrab Dirjen Pendis berharap kepada kedelapan Profesor yang dikukuhkan dapat terus memacu kinerja dan kewajiban Tridharma Perguruan Tinggi untuk kemajuan dan keunggulan Kampus UIN Ar- Raniry Banda Aceh.

Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati ini menilai peningkatan jumlah Guru Besar UIN Ar-Raniry ini, tentu akan berdampak signifikan bagi kinerja Program Studi untuk mencapai akreditas unggul dan berperan dalam Pembangunan Pendidikan di Aceh dan Indonesia. 

Dhani mengingatkan keutamaan doa orangtua, terutama doa Ibu. “Doa yang paling dekat dengan langit dan tak tertolak di Langit itulah doa seorang ibu,” kata Kang Dhani.

Menurutnya, keberhasilan seseorang memang merupakan ikhtiar, tetapi ikhtiar tidak ada artinya jika tidak ada doa dan disana terselip doa dari orang tua kita. Jika ingin berhasil, selalu menghormati dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.

“Belajarlah sepanjang masa, sebab orang yang terpelajar adalah pemilik masa lalu, orang yang terus belajar akan menjadi pemilik masa depan,” pesannya.

Kang Dhani juga mengutip perkataan Sayyidina Umar bin Khattab bahwa kemuliaan seseorang ditentukan dari akalnya, derajat seseorang ditentukan dari agamanya. Kemudian kehormatan seseorang ditentukan dari budi pekertinya.

“Mahkota seseorang adalah akalnya, derajat seseorang adalah agamanya, sedangkan kehormatan seseorang adalah budi pekertinya,” ungkapnya.

Muhammad Ali Ramdhani mengaku bangga dan mengucapkan selamat atas pencapaian kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh dalam capaian Akreditasi Unggul yang baru saja diperoleh berdasarkan keputusan Badan Akreditas Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). 

“Raihan akreditasi unggul kampus UIN Ar-Raniry ini harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi untuk menuju World Class University,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Mujiburrahman mengatakan,  pencapaian guru besar ini bukan saja merupakan capaian pribadi sebagai dosen, namun juga menjadi capaian Universitas yang sangat penting. 

Hal ini, tentunya akan berdampak pada penilaian terhadap UIN Ar Raniry yang semakin baik dan ini akan semakin meningkatkan kualitas kita untuk mengejar target kampus yang bertaraf Internasional.

Mujib berharap momentum pengukuhan Guru Besar hari ini menginspirasi para akademisi yang lain untuk segara menjadi guru besar. 

Ia menyebutkan, saat ini UIN Ar-Raniry Banda Aceh sudah memiliki 38 Guru Besar dan 109 Lektor Kepala. Artinya UIN Ar-Raniry punya potensi untuk menambah guru besar dalam jumlah yang cukup besar di tahun 2024. 

“Tentu, dengan kemauan yang keras, Bapak dan Ibu yang berstatus Lektor Kepala juga mampu mencapai guru besar di masa mendatang,” harapnya. 

Ketua Pelaksana, Muhammad Yasir Yusuf mengungkapkan awal tahun 2023, UIN Ar-Raniry Banda Aceh masih mempunyai 26 guru besar yang masih bertugas dan aktif di UIN Ar-Raniry. Pada bulan November 2023, jumlah guru besar UIN Ar Raniry telah mencapai 38 orang. 

“Saat ini masih ada 12 berkas calon guru besar yang sedang dalam penilaian dan perbaikan,” ungkap Wakil Rektor bidang Akademik dan Kerjasama.

Yasir merincikan, dari 38 orang profesor yang dimiliki UIN Ar-Raniry saat ini, 2 orang berasal di Fakultas Adab dan Humaniora, 3 orang berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, 13 orang berasal dari Fakultas Syariah dan Hukum. Kemudian 14 orang dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, 5 orang dari Fakultas Ushuludin dan Filsafat dan 1 orang dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

Pada pengukuhan Guru Besar ke IV ini, kita mengukuhkan delapan Guru Besar berdasarkan urutan perolehan Guru Besar sesuai dengan tahun penetapan SK Guru Besar. 

Mereka yang dikukuhkan sebagai berikut:

1. Prof Dr Syabuddin, MAg (Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Islam)

2. Prof Dr Saifullah SAg MAg (Guru Besar Ilmu Filsafat Pendidikan)

3. Prof Dr Damanhuri MAg (Guru Besar Ilmu Hadits)

4. Prof Dr Nurdin MAg (Guru Besar Ilmu Tafsir)

5. Prof Dr Muhammad MEd (Guru Besar Ilmu Pendidikan Islam)

6. Prof Dr Khairuddin MAg (Guru Besar Ilmu Ushul Fiqh)

7. Prof Safrul Muluk SAg MA MEd PhD (Guru Besar Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris)

8. Prof Habiburrahim SAg MCom PhD (Guru Besar Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris).[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.