Meulaboh- Chalid Susanto dan Ratu Nevel Sari, dinobatkan sebagai Agam dan Inong Duta Wisata Aceh Barat 2017. Pemilihan berlangsung di Aula Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten tersebut, Sabtu, 29 April 2017, malam.
Chalid Susanto merupakan mahasiswa jurusan Development Studies di University of Melbourne Australia. Sedangkan Ratu Nevel Sari, mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala.
Juara II Agam diraih Khairunnas, mahasiswa Program Studi Bahasa Arab Jurusan Tarbiyah dan Keguruan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh. Sedangkan Juara II Inong, diraih Nura Duratul Baiza, mahasiswi Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry.
Juara III Agam diraih Geubrina Rezki F Mahasiwa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Sejarah Unsyiah. Sedangkan juara III Inong, diraih Khalidassia mahasiswi Poltekes kementerian Kesehatan Aceh Prodi Keperawatan Meulaboh.
Kepala Seksi Pengembangan Sumberdaya Pariwisata Kabupaten Aceh Barat, Kaisar Yasora, SE, selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pemilihan duta wisata Aceh Barat mengatakan, proses seleksi Agam dan Inong Duta Wisata dilakukan dar tanggal 28-29 April 2017.
Adapun kriteria penilaian, tiap-tiap peserta dites kemampuan bahasa Arab dan Inggris, psikologi dan seni.
“Mereka diuji oleh tiga dewan juri,” ungkap Kaisar Yasora.
Lebih lanjut ia menjelaskan, setelah melalului ujian dari dewan juri, seluruh peserta dibawa ke tempat-tempat wisata yang ada di Aceh Barat. Selantjutnya peserta mempresentasikan hasil dari studi tersebut.
Duta wisata Aceh Barat 2017, diikuti 25 peserta. Terdiri 15 laki-laki dan 10 perempuan yang memiliki latar belakang pendidikan berbeda-beda. Mulai dari pelajar, mahasiswa dan sarjana lulusan berbagai perguruan tinggi di Aceh dan luar negeri.
Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Aceh Barat.
“Mudah-mudahan pemenang tahun ini mampu mempromosikan Aceh Barat sebagai tempat wisata yang wajib dikunjungi dan dilirik oleh wisatawan luar. Apalagi kita memiliki wisata sejarah yaitu makan Teuku Umar,” harapnya.[]
Editor: Junaidi Mulieng