Meulaboh- Polemik pemberian penghargaan kepada Pemerintah Aceh yang dilakukan sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Aceh, telah memunculkan berbagai reaksi di tengah masyarakat.
Kasus tersebutkan pun sempat menjadi topik hangat di sejumlah media lokal di Aceh. Bahkan di media sosial menjadi viral.
Terkait hal tersebut, Wakil Presiden Pemerintah Mahasiswa Universitas Teuku Umar (PEMA-UTU) Meulaboh, Rizki Laturrahmi, memberikan pernyataannya kepada basajan.net, Jumat 23 Juni 2017.
Rizki yang namanya ikut disebut dalam pemberitaan kasus tersebut, mengaku kecewa dengan pemberitaan suatu media yang berjudul “Mahasiswa Memberikan penghargaan kepada Gubernur Aceh.”
“Kami dari PEMA UTU sangat kecewa dengan pemberitaan yang di muat salah satu media. Ini telah mencoreng nama baik lembaga BEM se Aceh”, ungkapnya.
Rizki menjelaskan, hasil dari Konferensi Aktivis Mahasiswa Aceh (KAMA) ke-3 hanya memberikan rekomendasi dan kritikan, juga saran terhadap kemajuan Provinsi Aceh. Karenanya, ia meminta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsyiah untuk melakukan klarifikasi secepatnya terkait masalah ini ke media.
“Hasil dari Konferensi Aktivis Mahasiswa Aceh yang saya bacakan itu hanya memberikan rekomendasi dan kritikan juga saran terhadap kemajuan Aceh,” ungkapnya.
Selain itu, ia meminta agar media dapat menyampaikan berita secara berimbang dan melakukan komunikasi terlebih dahulu dengan sumber terkait.[]
Editor: Junaidi Mulieng