Begini Cara Hindari ‘Jurnalisme Omongan’

oleh -482 views
Basajan.net

Meulaboh- Maraknya praktek ‘jurnalisme omongan’ yang menghiasi media tanah air akhir-akhir ini, menjadikan kualitas pemberitaan semakin rendah. Bahkan tak jarang, pemberitaan yang dilakukan wartawan menuai protes dari masyarakat.

“Hampir semua media hari ini mengutanamakan kecepatan dalam pemberitaan,” ungkap Anwar Yunus, wartawan senior di Aceh Barat, pada pelatihan jurnalistik bersama Basajan.net dengan tema “Cover Both Side vs Jurnalisme Omongan”, di Eva Bread Coffee Shop Meulaboh, Senin, 12 Februari 2018.

Menurutnya, tuntutan kecepatan menyampaikan informasi kepada masyarakat, membuat keseimbangan dalam berita terkadang terabaikan. Jurnalisme omongan adalah pemberitaan yang dilakukan dengan mengandalkan satu sumber, tanpa verifikasi lebih lanjut dari wartawan. Menurut Anwar, jurnalisme omongan dapat dihindari jika seorang wartawan menyiapkan dengan matang rencana peliputannya.

“Rencana peliputannya ini termasuk dalam agenda setting media. Merupakan ruh dalam pembuatan produk jurnalistik,” terangnya.  Anwar saat ini aktif sebagai wartawan Radio Republik Indonesia (RRI) Meulaboh dan kontributor Lembaga Pemberitaan Antara.

Perencanaan liputan, lanjut Anwar, dimulai dari penentuan topik liputan, narasumber hingga data terkait pendukung berita yang akan diliput oleh wartawan. Keberimbangan berita menjadi hal yang sangat utama dalam jurnalistik.

“Carilah data seakurat mungkin kepada nasrasumber dan jangan langsung mempercayai perkataan narasumber. Lakukan verifikasi terlebih dahulu, apakah itu benar atau tidak,” jelasnya.

Pelatihan jurnalistik singkat itu diikuti 25 peserta yang merupakan siswa dan mentor Basajan Creative School (BCS).

“Meskipun saya bukan siswa dari kelas jurnalistik, namun setelah mendengarkan materi yang disampaikan tadi, saya merasa ingin juga mengikuti jejak jurnalis,”ungkap Mustazar, peserta pelatihan yang juga siswa kelas video BCS.[]

 

Reporter: Mariani (Siswa Basajan Kreatif School Kelas Jurnalistik)

Editor: Junaidi Mulieng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *