BASAJAN.NET, Meulaboh- Guna mengatasi kelangkaan masker di pasaran, Universitas Teuku Umar (UTU) memberdayakan mahasiswa dan alumni untuk memproduksi masker kain. Upaya ini dimotori oleh Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) kampus setempat.
“IBT mendorong mahasiswa dan alumni untuk berwirausaha, meski duduk di rumah dapat berkerja untuk kreatifitas dan mengisi waktu kosong,” ujar Penanggungjawab IBT UTU, Mursyidin, Kamis, 16 April 2020.
Mursyidin mengatakan, untuk proses produksi, IBT UTU akan memberikan modal usaha bagi mahasiswa dan alumni. Masker yang telah diproduksi nantinya akan dibeli kembali oleh IBT UTU untuk disalurkan ke berbagai fasilitas kesehatan yang membutuhkan.
“Selain itu, masker berbahan kain katun ini juga akan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Mursyidin.
Ia menjelaskan, masker yang diproduksi mahasiswa dan alumni UTU terdiri dari tiga lapis. Dua lapis kain katun dan selapis tisu serat. Tisu serat sebagai pelapis bagian dalam, bisa diganti setiap waktu.
“Pemakaiannya juga tidak ribet, bisa menutup bagian mulut dan hidung dengan sempurna,” paparnya.
Mursyidin menyampaikan, terbatasnya ketersediaan alat pelindung diri bagi para medis dan masyarakat, harus menjadi kepedulian bersama seluruh elemen yang ada, guna membantu mengurangi dampak penyebaran Covid-19.
Sementara itu, Rektor UTU, Jasman J. Ma’ruf sangat mendukung upaya yang dilakukan IBT. Ia berharap, hal itu dapat berkembang di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Mahasiswa Teknik UTU Ciptakan Mesin Cuci Tangan Tanpa Sentuh
“Kita memberikan dukungan baik moril maupun materil kepada mahasiswa dan alumni yang ingin berwirausaha di rumah, apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini,” kata Jasman.
Selain masker, lanjut Jasman, UTU juga akan memproduksi alat cuci tangan tanpa sentuh dengan sistem kerja pijakan kaki.[]
EDITOR: JUNAIDI MULIENG
