Karya : Nuril*
Selepas Juli…
Meninggalkanku sendirian,
Menggigilkanku terjamah hujan
Begini rupanya rindu sendirian…
Rindu sepihak,
Rindu karena didiamkan oleh tuan
Selembar perih menagih tangis,
Menjadikan pilu di peraduan sakit
Namun tetap tuan paling kunanti tiba
Bentang sajadah telah sempurna
saat takbir berhamba,
Tuan imamnya,
Pulanglah tuan,
Aku menanti…
Sakit memang…
Rindu yang terasa asing,
Seperti tak mengenal pemiliknya
Rapuh…
Patah berkali-kali…
Namun setidaknya,
Aku mencintai setulus hati…
Semoga baik tuan,
Apa kabarnya kamu?
*Penulis Mahasiswi STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh