Alumni Fakultas Adab UIN Adakan Silaturrahmi dan Mubes

oleh -1,001 views

BASAJAN.NET, Banda Aceh – Ikatan Alumni Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menggelar Musyawarah Besar (Mubes) dan reuni akbar, Sabtu, 26 Mei 2018.

Kegiatan yang dilaksanakan di Fakultas Fakultas Adab dan Humaniora tersebut dibuka langsung oleh Dekan FAH UIN Ar-Raniry, Syarifuddin.

Ketua Panitia Mubes dan Reuni Akbar Fakultas Adab dan Humaniora, Zahrul Fadhi Johan mengatakan, kegiatan tersebut merupakan ajang silaturahmi dan temu ramah alumni lintas generasi.

Selain itu, kegiatan tersebut juga diselingi dengan pemilihan Ketua Ikatan Alumni Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry yang digelar kali perdana pada wadah ikatan alumni.

“Pembentukan dan Pemilihan Ketua Alumi disertai dengan buka puasa bersama dan santunan anak yatim,” kata Zahrul saat memberi laporan panitia.

Zahrul menambahkan, Ketua terpilih pada Pelaksanaan Mubes tersebut adalah Safwan Idris yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Pemberdayaan Sosial Perorangan dan Keluarga pada Bidang Pemberdayaan Sosial pada Dinas Sosial Aceh.

Sementera itu Ketua terpilih, Safwan mengatakan, setelah terbentuk kepengurusan, pihaknya akan lebih fokus memperkuat silaturahmi antar alumni dan almamater.

“Dalam waktu dekat kita menargetkan pendataan alumni dan penyusunan kepengurusan organisasi yang mampu mengorganisir keterwakilan setiap angkatan’,kata Safwan disela-sela kegiatan temu ramah alumni, Sabtu (26/5) malam.

Muhammad Nazar, salah seorang Alumni yang juga Mantan Wakil Gubernur Aceh periode 2007-2012 mengajak para alumni dan mahasiswa untuk terus bergerak dan berinovasi dalam menciptakan pasar sendiri.
“UIN jangan sampai hanya sekedar merubah kulit, sampul, simbol dan nama saja, namun juga mampu meningkatkan nilai tambah, kompetitif sesuai dengan kebutuhan pasar dan pembangunan,” Kata Nazar.

Selain itu, para mahasiswa yang masuk ke Fakultas Adab dan Humaniora secara umum sudah harus merubah orientasi dasarnya agar tidak terjebak pada cita-cita menjadi PNS, akan tetapi seluruh sisi pembangunan, kehidupan perekonomian, sosial, budaya, agama dan kemasyarakatan haruslah menjadi target utama untuk dijadikan lebih baik di masa mendatang.

“Dimulai dari partisipasi konseptual dan kebijakan hingga operasional di lapangan. Karena itu kerjasama dengan para pihak ke tiga di luar kampus harus dilakukan, termasuk dengan pemerintah daerah dan dunia swasta serta lembaga non pemerintah lainnya”,katanya.

Selain itu, alumni harus mampu menciptakan pasar dan inovasi, termasuk strategi marketing yang bisa membuktikan nilai tambah seorang sarjana itu apa.

“Pasar yang paling terbuka untuk jurusan apapun adalah kebebasan. Kebebasan untuk terjun dalam dunia politik, menjadi penulis, sastrawan, penceramah, peneliti dan lain-lain, dan ini sangat penting”,kata Nazar.

Lebih lanjut, ia mengatakan pada prinsipnya, kesuksesan sebuah lembaga pendidikan bukan diukur dari jumlah sarjana yang dilahirkan setiap saat, akan tetapi bagaimana melahirkan para sarjana yang memiliki moralitas, kapasitas intelektual dan integritas yang kuat untuk merubah keadaan, menciptakan produk inovatif, memanfaatkan peluang yang ada, menciptakan peluang baru dan termasuk menjadi pengontrol sosial dalam pembangunan dan pemerintahan. (Rilis)

 

Editor : Rahmat Trisnamal

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.