Akademisi Unsyiah Bahas Ketahanan Pangan Aceh di Tengah Pandemi

oleh -518 views
pertanian
ILUSTRASI/BASAJAN.NET

BASAJAN.NET, Banda Aceh- Sejumlah akademisi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, membahas ketahanan pangan Aceh di tengah pandemi Covid-19, pada webinar nasional, Jumat, 15 Mei 2020, pukul 10.00 Wib.

Kegiatan ini diikuti 300 peserta secara daring dari berbagai unsur, mulai dari akademisi, peneliti, hingga penyuluh dan pegiat pertanian dari berbagai wilayah di Indonesia. Menghadirkan Guru Besar Fakultas Pertanian Unsyiah, Abu Bakar selaku narasumber utama.

Selain itu, turut diisi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, A. Hanan, Kepala Dinas Peternakan Aceh Rahmandi dan Kelapa Dinas Pangan Aceh, Cut Yusminar.

Webinar Nasional dengan tema Ketahanan Pangan Aceh dalam menghadapi Pandemi Covid-19, sebagai bentuk perhatian Fakultas Pertanian Unsyiah terkait kondisi ketahanan pangan Aceh di tengah pandemi Covid-19.

Abu Bakar dalam presentasinya menyampaikan, semua analisis terkait situasi stok pangan di Aceh umumnya normal. Namun yang perlu diperhatikan secara serius ialah pada situasi tak normal, yaitu masa Pandemi Covid-19, dimana semua wilayah mengatur bahan pangannya sendiri dan tidak terjadi distribusi antar provinsi.

“Pola konsumsi harus diubah, dimana pola konsumsinya bukan hanya karbohidrat (lebih variatif),” sarannya.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Aceh, A. Hanan menyampaikan, Pemerintah Aceh telah melakukan intervensi terhadap bantuan benih gratis, pengembangan cluster IP 300, dukungan traktor R4 dan optimasi lahan sawah.

Selain itu, lanjut Hanan, Pemerintah Aceh juga telah memaksimalkan pemanfaatan lahan tadah hujan dan lahan kering, memfasilitasi pemanfaatan dana KUR dan pemanfaatan alat pasca panen.

“Gubernur Aceh juga telah menyurati Bank Aceh agar memfasilitasi modal kilang padi,” papar Hanan.

Sedangkan dari sisi peternakan, Dinas Peternakan Aceh telah melakukan langkah-langkah antisipasi krisis pangan di Aceh selama masa Covid-19. Di antaranya, memastikan arus distribusi telur ayam ras dari Provinsi Sumatera Utara berjalan lancar dan mempertahankan sistem budidaya sapi potong tetap berjalan.

“Juga memastikan arus distribusi doc dan pakan broiler dari Sumatera Utara lancar, serta adanya MoU para gubernur se-Sumatera dalam rangka penjaminan distribusi bahan pangan antar provinsi pada 22 April 2020,” ungkap Kepala Dinas Peternakan Aceh, Rahmandi.

Sementara itu, Kelapa Dinas Pangan Aceh, Cut Yusminar menyampaikan, pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya untuk menghadapi masa krisis pangan di Aceh. Di antaranya, memantau harga dan ketersediaan pangan setiap harinya, membentuk satgas pangan dan TTI center. Mengadakan bazar pangan murah subsidi biaya distribusi dan cadangan pangan pemerintah, lumbung pangan masyarakat serta, pengembangan usaha pangan masyarakat.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga jam itu, dipandu oleh Monalisa, Staf Pengajar di Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Unsyiah, sekaligus anggota Forum Danau Nusantara (FORMADAN) perwakilan Provinsi Aceh.[]

 

EDITOR: JUNAIDI MULIENG

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.