Aceh Barat Kekurangan Ternak Betina Produktif

oleh -210 views

Meulaboh- Ternak betina besar di kawasan Kabupaten Aceh Barat semakin berkurang. Hal ini dikarenakan ternak betina, masih menjadi sasaran penyembelihan.

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mencatat, saat ini hanya tersisa sekitar 18 ribu ekor ternak betina jenis sapi dan kerbau.

Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Aceh Barat, drh Kamarlis mengatakan, ternak betina masih menjadi sasaran sembelihan yang dilakukan di luar tempat penyembelihan resmi.

“Masalahnya yang produktif itu pun masih disembelih. Bila penyembelihan di Tempat Penyembelihan Hewan (TPH), tidak kita perbolehkan,” katanya disela kegiatan ekspo ternak ke-IV Aceh Barat 2017, sebagaimana dilansir kantor berita Antara, Senin 24 April 2017.

Selain Undang-Undang RI Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Pemerintah Aceh juga telah menerbitkan Qanun (perda) Aceh Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pengendalian Sapi dan Kerbau Betina produktif.

Qanun tersebut dimaksudkan sebagai upaya pemerintah mengendalikan peningkatan populasi ternak besar, di tengah tingginya tingkat kebutuhan konsumsi protein hewani masyarakat di Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh tiap tahunnya.

Kamarlis menyampaikan, salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Aceh Barat untuk mencegah adanya penyembelihan ternak betina produktif, dengan memberlakukan aturan pemberian nomor atau identitas kepemilikan ternak betina tersebut.

“Upaya itu sudah kita lakukan, karena cakupannya cukup luas, baru sekitar lima persen ternak yang sudah bernomor. Pelan-pelan, karena ini menyangkut persoalan budaya peternak kita masih sulit untuk ditransformasikan ke budaya baru,” imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikan, budaya peternak di Aceh Barat masih mengadopsi pola lama, di samping juga dipengaruhi beberapa faktor seperti pakan dan faktor geografis kebencanaan yang sering melanda daerah tersebut.

Kamarlis menyebutkan kebiasaan peternak tradisional masih melepas liar ternak besar mereka, sehingga menganggu stabilitas sosial masyarakat. Kanyak kotoran hewan bertaburan di jalan raya dan menganggu ketertiban di tempat umum.

Karenanya, untuk menanggulangi persoalan tersebut, Pemkab Aceh Barat membangun area pakan ternak.

“Tahun ini ada 50 hektare area pakan ternak yang kita bangun. Prioritas di Kecamatan Johan Pahlawan ada 10 hektare,” sebutnya.

Populasi ternak besar (sapi dan kerbau) di Aceh Barat pada 2017, hanya 25 ribu ekor. Terdiri dari 22.000 ribu ekor ternak kerbau dan 6.000 ekor ternak sapi. Sementara tahun 2016, jumlah populasi ternak mencapai 28.211 ekor.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *