Peneliti: Negeri Fansur Purba Terletak di Lhok Pancu

oleh -1,363 views
Seminar Nasional "Aceh Pusat Peradaban Islam Terawal di Asia Tenggara,” di Aula lantai III, Gedung Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Senin, 7 Februari 2020. (BASAJAN.NET/ISTIMEWA).

BASAJAN.NET, Banda Aceh- Arkeolog independen dan peneliti situs-situs sejarah di Sumatera, Edmund Edwards McKinnon mengatakan, Negeri Fansur purba terletak di Aceh, persisnya di Lhok Pancu yaitu Lhok Lambaro Neujid.

“Hasil penelitian kami telah menganjurkan, bahwa lokasi Fansur adalah di Lhok Pancu atau Lhok Lambaro Neujid (beberapa kilometer sebelah barat Kota Banda Aceh sekarang),” sebut Edwards, Senin, 17 Februari 2020, di Banda Aceh.

Dalam seminar nasional “Aceh Pusat Peradaban Islam Terawal di Asia Tenggara” yang diselenggarakan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh bersama Media Group itu, Edwards mengatakan, lokasi itu sesuai dengan tulisan Arab dari abad ke-9, yang menyebutkan Fansur dan Lamuri adalah berdekatan.

Ia mengakui, jika banyak peneliti sejarah asing menyamakan Fansur dengan Barus, yang pada zaman purba terkenal sebagai Varosu. Namun, kata Edwards, dalam tulisan Arab dari abad ke-9 sampai abad ke-14, kedua nama tersebut tidak pernah disamakan.

“Negeri Fansur adalah suatu pelabuhan purba yang menonjol dan termasyhur. Namanya muncul dalam teks kuno dari sumber Cina, Arab, Melayu dan lain-lainya,” ujar Edwards.

Edwards menjelaskan, berdasarkan tulisan Arab, walau Fansur dianggap sebagai sumber bahan kapur Barus, yaitu kapur Fansuri, pelabuhan ini berbeda dengan lokasi Barus dan terletak dekat Negeri Lamuri, yaitu Lamreh sekarang.

Seminar yang berlangsung di aula lantai III, Gedung Pascasarjana UIN Ar-Raniry itu diikuti perwakilan akademisi, peneliti, budayawan, sejarawan, tokoh masyarakat, perwakilan pemerintah, mahasiswa dan masyarakat umum lainnya.

Ketua pelaksana, Bustami mengatakan, seminar nasional tersebut rangkaian kenduri kebangsaan yang di inisiasi Yayasan Sukma dan Forum Bersama (Forbes) Anggota DPR RI dan DPD RI asal Aceh, yang di pusatkan di Sekolah Sukma Bangsa, Bireun, pada 22 Februari 2020 mendatang.

Ia menyampaikan, hasil dan rekomendasi seminar yang diprakarsai Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry dan Yayasan Sukma itu, akan ditayangkan pada kenduri kebangsaan, yang dijadwalkan akan dibuka langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo.

Selain Edwards, seminar tersebut menghadirkan sejumlah narasumber antara lain Azyumardi Azra dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Misri A Muchsin M Ag dari UIN Ar-Raniry Banda Aceh yang dipandu. Keduanya masing-masing membahas tentang pentingnya Aceh sebagai pusat pertama peradaban Islam di Nusantara dan Kesulthanan Samudra Pase: Titik Nol Peradaban Islam di Asia Tenggara.

Kegiatan itu dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Ar-Raniry, Gunawan. Turut dihadiri Ketua Forum Bersama (Forbes) Anggota DPR RI dan DPD RI asal Aceh, Nasir Jamil, anggota DPD RI Asal Aceh, Fadhil Rahmi, Dekan FAH UIN Ar-Raniry, Fauzi Ismail dan Direktur Sekolah Sukma Bangsa Pidie, Marthunis Bukhari.[]

 

 

EDITOR: JUNAIDI MULIENG

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.