Pembangunan Rumah Layak Huni di Aceh Habiskan Rp348 Miliar

oleh -483 views
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh, T. Mirzuan, menyerahkan kunci rumah layak huni bantuan Pemerintah Aceh kepada salah satu penerima di Gampong Mureu Bung Ue, Indrapuri, Aceh Besar, Rabu, 17 Juni 2020. (BASAJAN.NET/HUMAS ACEH).

BASAJAN.NET, Aceh Besar- Pemerintah Aceh telah menghabiskan Rp348,66 miliar untuk pembangunan rumah layak huni di tahun 2020.

Rumah-rumah tersebut tersebar di 23 kabupaten/kota di Aceh, diperuntukan bagi kaum duafa yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh, T. Mirzuan mengatakan, untuk anggaran tahun 2020, Pemerintah Aceh telah merealisasikan pembangunan 4.226 rumah layak huni untuk masyarakat miskin di seluruh Aceh. 

“Pembangunan rumah tersebut menyerap anggaran hingga Rp348,66 miliar,” kata T. Mirzuan, dalam pernyataan tertulis kepada awak media, Kamis, 18 Juni 2020.

Mirzuan mengatakan, tahun 2020, pembangunan rumah layak huni dilakukan melalui proses pengadaan dengan sistem e-katalog. Hal ini untuk mempercepat proses pengadaan, sehingga pada Januari 2020 pembangunan sudah dapat dilakukan.

“Sistem e-katalog merupakan inovasi Plt Gubernur Aceh, yang dirintis sejak Oktober 2018 bersama Dinas Perkim, Biro PBJ Setda Aceh dan LKPP,” ujarnya.

Mirzuan menyampaikan, penandatangan kontrak dimulai sejak 28 Februari 2020. Sampai saat ini yang sudah selesai dan dilakukan serah terima kepada pemilik, sekitar 1.000 unit yang tersebar di seluruh kabupaten kota.

Berdasarkan data Dinas Perkim Aceh, jumlah rumah layak huni yang dibangun Pemerintah Aceh tahun 2020 tersebar di 23 kabupaten/kota. Dengan rincian, Banda Aceh 45 unit, Aceh Besar 429 unit, Pidie 414 unit, Pidie Jaya 96 unit, Bireuen 500 unit.

Lhokseumawe 57 unit, Aceh Utara 863 unit, Aceh Timur 701 unit, Langsa 40 unit, Aceh Tamiang 196 unit, Bener Meriah 124 unit.

Aceh Tengah 76 unit, Gayo Lues 98 unit, Aceh Tenggara 82 unit, Aceh Jaya 150 unit, Aceh Barat 13 unit, Nagan Raya 27 unit, Abdya 5 unit, Aceh Selatan 77 unit, Singkil 114, Subulussalam 48 unit, Simeulue 71 unit.

Sementara pada tahun 2019, Pemerintah Aceh telah membangun 4.007 rumah layak huni di seluruh kabupaten/kota, dengan total pagu mencapai Rp341,34 miliar.

Adapun sebarannya sebagai berikut, Kota Sabang sebanyak 10 unit, Banda Aceh 60 unit, Aceh Besar 310 unit, Pidie 228 unit, Pidie Jaya 140 unit, Bireuen 379 unit, Lhokseumawe 85 unit. 

Selanjutnya Aceh Utara 872 unit,  Aceh Timur 555 unit, Langsa 44 unit, Aceh Tamiang 222 unit,  Bener Meriah 70 unit, Aceh Tengah 150 unit, Gayo Lues 50 unit, AcehbTenggara 145 unit, Aceh Jaya 80 unit, Aceh Barat 80 unit,Nagan Raya 114 unit, Abdya 118 unit, Aceh Selatan 131 unit, Aceh Singkil 54 unit, Subulussalam 70 unit, dan Simeulue 40 unit.

Mukhtar, 50 tahun, Warga Gampong Bakoy, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar mengaku gembira dengan rampungnya pembangunan rumah untuknya.

Bahkan, ayah tiga anak yang berprofesi sebagai petani itu, sudah mempersiapkan kenduri kecil sebelum menempati rumah barunya.

Mukhtar mengatakan, dirinya tak pernah membayangkan untuk membangun rumah permanen. Pendapatannya dari hasil bertani hanya mampu menutupi kebutuhan belanja dapur.

Hana sanggop kamoe peugot keudroe. Adak pih sanggop payah tapubloe pue yang na. (Tidak sanggup kami bangun sendiri. Kalau pun sanggup, harus kami jual segalanya),” ucap Mukhtar. 

Hal senada juga disampaikan Hasanuddin, warga Gampong Mureu Bung Ue, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar.

Menurutnya, jumlah rumah bantuan yang diterima desanya tahun 2020 meningkat drastis dari tahun sebelumnya. 

“Tahun 2019, rumah bantuan yang diperuntukkan bagi desa kami, hanya dua unit. Tapi tahun 2020 sebanyak 21 unit,” ungkap Hasanuddin.[]

 

EDITOR: JUNAIDI MULIENG

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.