Efek Corona Warkop di Meulaboh Mulai Sepi

oleh -1,318 views
Suasana salah satu warung kopi di seputaran Kota Meulaboh, terlihat lengang, Minggu, 22 Maret 2020. (BASAJAN.NET/OKA RAHMADIYAH).

BASAJAN.NET, Meulaboh-  Aktivitas di sejumlah warung kopi di seputaran Kota Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, sejak Minggu, 22 Maret 2020 pagi, mulai sepi. Seperti halnya kondisi di salah satu warung kopi (warkop), di Jalan Geurute, Gampong Kuta Padang Kecamatan Johan Pahlawan. Warung yang biasanya penuh sesak, terlebih di hari libur, tampak lengang.

“Kemarin (Sabtu-red) hingga malam, masih ramai. Pagi ini sangat sepi,” ujar T. Bakhtiar, pelayan warung.

Menurunnya pengunjung warkop diyakini sebagai efek penyebaran Covid-19 atau Virus Corona di sejumlah daerah di Indonesia. Pemerintah Pusat maupun daerah, juga telah mengeluarkan imbauan untuk menghindari tempat-tempat keramaian, sejak tanggal 16-29 Maret 2020.

Dalam masa kesiagaan Covid-19 ini, masyarakat diimbau untuk tidak keluar rumah, kecuali sangat mendesak. Bahkan sekolah, kampus dan aktivitas perkantoran diliburkan, diganti dengan media daring untuk menghindari perkumpulan massa.

Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.

Di Indonesia sendiri, sampai Minggu, 22 Maret 2020, telah ditemukan 514 kasus, dari jumlah tersebut, 20 pasien dinyatakan sembuh dan 38 meninggal dunia.

Baca Berita Terkait: Waspada! Jumlah ODP Covid-19 Bertambah di Aceh

Menyikapi hal tersebut, Romi Safrianto, salah satu pengunjung warung kopi mengatakan, semua kembali ke pribadi masing-masing dan keluarga. Menurutnya, yang paling penting lebih menjaga kebersihan tubuh, interaksi dengan sesama, menjaga jarak dengan teman yang ada gejala flu dan langsung mencuci tangan setelah bersalaman.

“Karena memang orang-orang kita di sini, agak sedikit bandel,” kata Romi, sambil tertawa.

Romi mengaku, meski ada himbauan untuk menghindari keramaian, ia tidak khawatir untuk tetap berkumpul bersama teman-teman seperti biasanya, kecuali dengan orang tidak dikenal.

Ia berharap, keadaan segera membaik dan pemerintah segera melakukan tindakan yang tepat untuk menghadapi situasi ini.

“Agar aktivitas dapat berjalan seperti biasanya,” ucapnya.

Pantauan wartawan Basajan.net di lapangan, sejumlah warung kopi yang berada di sepanjang Jalan Manek Roo juga terlihat sepi. Bagian badan jalan yang biasanya dipenuhi parkiran kenderaan pengunjung warung, tampak lengang. Tak ada suara gaduh dan riuh.[]

 

 

WARTAWAN: OKA RAHMADIYAH

EDITOR: MELLYAN

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.