BASAJAN.NET, Meulaboh- Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Teuku Umar (UTU), mengenalkan pemanfaatan rumput laut coklat Sargassum sp sebagai pengawet alami mie Aceh bagi pengusaha mie di Meulaboh.
“Saya mencoba mencari solusi alternatif dari penggunaan formalin sebagai pengawet mie Aceh,” ujar Dosen Prodi Ilmu Kelautan, Mohamad Gazali, Kamis, 17 September 2020.
Gazali mengatakan, pemberdayaan dan pendampingan yang dilakukan terhadap seorang pengusaha mie Aceh di Meulaboh itu, merupakan implementasi hasil penelitian yang ia dilakukan beberapa waktu lalu.
Menurutnya, penggunaan formalin sebagai pengawet mie Aceh tidak dapat dipungkiri. Terlebih bagi produsen mie Aceh yang memproduksi skala massal.
“Pengawet sintesis berupa formalin, ditambah pewarna kimiawi yang memiliki sifat karsinogenik, berbahaya bagi tubuh manusia apabila dikonsumsi secara berlebihan,” terangnya.
Gazali menjelaskan, penggunaan rumput laut Sargassum sp dapat memperlambat pembusukan mie Aceh, hingga 10 jam jika disimpan ditempat tertutup.
“Selain itu, rumput laut juga sebagai sumber antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh manusia,” lanjutnya.
Gazali menambahkan, tujuan program pengabdian tersebut untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi produsen Mie Aceh, agar beralih ke bahan alami (marine natural product) yang lebih aman tanpa efek samping.[]
