12.653 Peserta UM-PTKIN Pilih UIN Ar-Raniry

oleh -364 views
Rektor UIN Ar-Raniry, Farid Wajdi Ibrahim bersama jajaran, meninjau proses pelaksanaan ujian bagi peserta yang berkebutuhan khusus (tunanetra) pada Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (UM-PTKIN) tahun 2018 di UIN Ar-Raniry, Selasa 22 Mei 2018. (Basajan.net/Foto: Nat)

BASAJAN.net, BANDA ACEH- Sebanyak 12.653 calon mahasiswa baru yang mendaftar melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (UM-PTKIN) tahun 2018, menentukan pilihannya pada Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry.

Jumlah tersebut naik 33.77 persen dari jumlah peminat sebelumnya, yang berjumlah 9.438 pendaftar dari seluruh Indonesia. Demikian disampaikan Rektor UIN Ar-Raniry, Farid Wajdi Ibrahim di sela-sela meninjau proses seleksi jalur UM-PTKIN, Selasa 22 Mei 2018, di UIN Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh.

Farid Wajdi mengatakan, secara umum jumlah mahasiswa UIN Ar-Raniry terus meningkat setelah perubahan status dari IAIN menjadi UIN pada 2013 lalu. Ketika IAIN, jumlah mahasiswa berkisar 11 ribu dan sekarang mencapai 24 ribu lebih.

“Dan yang paling luar biasa adalah peminat yang ingin melanjutkan studinya pada UIN Ar-Raniry,” ungkapnya.

Farid menjelaskan, dari lima jalur penerimaan mahasiswa baru yang ada di UIN Ar-Raniry, hampir semuanya peminat meningkat. Jalur SPAN-PTKIN yang telah berlangsung, peminat pada UIN Ar-Raniry mencapai 14 ribu orang, diterima hanya 1.600 orang. Jalur UM-PTKIN ini yang mendaftar mencapai 12 ribu orang lebih dengan lokasi tes di 27 Perguruan Tinggi PTKIN seluruh Indonesia.

“Ini kepercayaan masyarakat terhadap kampus,” ucap Farid.

Farid menambahkan, terkait dengan fasilitas dan program pengembangan kampus, UIN Ar-Raniry menyediakan anggaran Rp6 Miliar lebih untuk makhad Jamiah (pesantren kampus). Mahasiswa baru UIN Ar-Raniry wajib masuk asrama selama enam bulan, untuk pembinaan akhlak, karakter dan pemahaman agama, serta bahasa asing.

“Kita telah merencanakan sejak lima tahun lalu, perubahan IAIN menjadi UIN Ar-Raniry adalah pengintegrasian ilmu umum dengan ilmu agama,” jelasnya.

Wakil Rektor Bidang Kelembagaan dan Akademik, Muhibbuthabary menyebutkan, dari 12.653 calon mahasiswa baru yang memilih dan mengikuti tes di UIN Ar-Raniry berjumlah 4.082 peserta. Sisanya, mengikuti ujian dengan system Computer Based Test (CBT), yang digelar dibeberapa lokasi di Indonesia.

“Dari jumlah tersebut, yang mampu kita tampung hanya 25 persen dari kuota masing-masing program studi, atau sekitar 1.200 orang,” ungkap Muhibbuthabary.

Secara keseluruhan, UIN Ar-Raniry akan menerima calon mahasiswa baru tahun 2018 ini 5.600 orang. Selain mahasiswa dari seluruh Indonesia, juga disiapkan kuota untuk 200 orang calon mahasiswa asing, seperti Malaysia, Thailand dan Negara-negara lain.

 

Dua Peserta Berkebutuhan Khusus

Dari keseluruhan pendaftar, dua peserta UM-PTKIN di UIN Ar-Raniry yang berkebutuan khusus. Seorang tunanetra dan seorang tunarungu. Farid menjelaskan, bagi berkebutuhan khusus, panitia telah memfasilitasinya demi kelancaran proses ujian, yakni menyiapkan seorang pengawas yang membantu membacakan soal, mengisi lembaran jawaban, dan juga diberikan dispensasi waktu.

Farid mengatakan, pemberlakukan terhadap mahasiswa yang berkebutuhan khusus, sama seperti mahasiswa lain secara umum. Bahkan kampus akan memberikan fasilitas khusus kepada mereka.

“Mereka bebas memilih pada semua prodi. Jika lulus nanti, akan disiapkan pendamping, baik secara mandiri maupun oleh pihak kampus,” ungkapnya.[]

 

 

Editor: Junaidi Mulieng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *